Pilihan

Memang seharusnya gak boleh lanjut dari awal kalau jadi sia2 untuk kedepannya. Terlalu memaksa dan berharap yang tidak nyata. Seharusnya paham dengan keadaan dan kemampuan. Cukup sampai sini? Meninggalkan semua ditahap yang cukup jauh ini? Mungkin itu jalan yang terbaik untuk semua dan akan diakhiri tanpa kekecewaan yang mendalam. Bila dilanjutkan, mungkin makin besar luka dihati dan pikiran yang sudah tidak pada semestinya

Terlalu bodoh untuk memutuskan suatu pilihan tanpa pikir panjang. Tanpa tahu berapa besar luka yang akan teriris lagi dan lagi. Sangat bodoh hanya melakukannya dengan hati tanpa adanya pikiran yang jernih. Bisa dibilang bukan bodoh lagi tapi 'tolol' seperti tiada pengetahuan yang berada di otak selama ini.

Hanya karena hati, semua menjadi berubah. Bertingkah seperti bukan diri sendiri dan lebih memilih menjadi orang lain.

Pilihan sekarang adalah pikiran yang dari dulu sudah ada. Yang dulu menolak dan kecewa. Kini, pilihan itu muncul kembali. Masih bingung memilih untuk tetap atau meninggalkannya. Pilihan sulit. Sungguh sulit

Takut....
Takut untuk salah dalam memilih...
Takut ada penyesalan dan kekecewaan yang tampak jelas dikemudian hari...
Takut akan hidup tiada tujuannya lagi..
Sedih untuk menjauhinya dan sakit untuk mendekatinya.

Walau kini sudah berada di langkah lebih maju, suatu ketika akan kembali mundur dan akan lebih mundur dari yang sebelumnya. Lelah untuk semua ini. Lelah menunggu dan bersabar.

Ingin rasanya kembali ke masa lalu dan memilih untuk tidak berada ditempat itu dan akan menjauh, sehingga tidak ada kesedihan yang kini selalu tampak didiri ini.

Kapan aku akan bahagia?
Mungkin memang bahagia itu sederhana.
Tapi beda dengan bahagia yang diri ini inginkan. Atau memang sudah takdir harus seperti ini?

Next post akan menjawab pilihan itu...

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TOSCA

5Romeo

5romeo Vocal Group no boyband